07 Oktober 2008

Belajar dari lanthing




Bagi Anda yang belum 'ngeh' apa itu lanthing - lanthing adalah snack khas dari Kebumen dan daerah sekitarnya. Bentuknya kecil-kecil menyerupai angka delapan (delapan angka Latin lho ... bukan delapan Romawi ... hehehe).

Lanthing selalu always terbuat dari singkong. Cara membuatnya pun mudah. Singkong dibuat gethuk, lalu digiling atau dipilin kecil panjang-panjang seperti mie, kemudian dibentuk angka delapan, dan setelah itu dijemur sampai kering. Terakhir, tinggal digoreng deh. Mudah bukan? Mau coba bikin? Ah, repot amat, mendingan beli. Sekarang di Jakarta pun banyak toko oleh-oleh yang jual. ;-p

Nah, yang menarik dari lanthing adalah apa yang saya sebut "REVOLUSI RASA"-nya. Beugh ... apa pula itu revolusi rasa?

Begini ceritanya ... dulu setahu saya, yang namanya lanthing itu cuma ada rasa "original", yaitu gurih rada asin. Buat saya dan beberapa teman, lanthing yang rasa original ini rasanya lumayan enak, tapi kurang menarik karena rada mbosenin.

Whee lhadalah ...
kira-kira beberapa tahun terakhir ini, yang namanya lanthing itu ternyata nggak kalah 'genit' dengan Chiki, Taro, atau Pringles ... ada rasa keju, rasa jagung, bakar, dan rasa pedas manis ... selain tentunya rasa original pun tetap ada. And guess what? Konon itu semakin meningkatkan angka penjualan lanthing dari tahun ke tahun - paling tidak itu penuturan penjaga toko oleh-oleh di stasiun Kebumen, sesaat sebelum saya pulang ke Jakarta beberapa waktu lalu. Keren. Interesting. Inspiring.

Hmmm ...
Belajarlah dari lanthing ...
Berubahlah menjadi lebih baik, lebih fleksibel, lebih akomodatif, lebih berwarna, lebih berasa, lebih reaching out, lebih komunikatif.

Be more flexible. Be more acceptable. Be more open and prepared to necessary changes in life.



Tidak ada komentar: